. 1 Terlalu berharap banyak pada seseorang.
Masih ingat kepada siapa kamu berharap banyak? Kakak? Teman? Guru? Pelatih? Bos? Orang tua?
Kenapa harapanmu kamu berikan kepada mereka? Bukankah mereka juga manusia biasa? Yang tidak sempurna. Satu lagi, mereka bukanlah Jin sakti yang bisa memenuhi semua keinginanmu. Apapun itu.
Kamu harus belajar memenuhi keinginanmu sendiri. Harapanmu adalah tanggung jawabmu. Harapan yang muncul di hatimu adalah sebuah tanda kalau kamu bisa mewujudkan itu menjadi kenyataan bagi dirimu sendiri.
Bukankah ketika kita bicara soal menjadi dewasa, dewasa adalah mandiri. Memenuhi segala sesuatunya secara swadaya. Termasuk harapan-harapan mu yang terlampau tinggi itu.
Jernihkan pikiran. Harapanmu adalah tugasmu pada dirimu sendiri untuk memenuhinya. Itu poinnya.
2. Takdir adalah takdir. Bukan Perjudian.
Hidup bukanlah perjudian. Aku tak setuju jika kamu berpendapat seperti itu. Life is not gambling.
Hidup adalah hidup itu sendiri.
Kita berusaha keras dan berjuang sekuat tenaga. Jika gagal, kita tidak sedang mengalami kegagalan itu sendiri. Kegagalan hanyalah kata yang dipakai oleh orang pesimis.
Kegagalan adalah sebuah awal yang baru. Dari jalan-jalan yang akan dilalui. Kegagalan akan membuka pintu-pintu peluang yang membawamu menuju yang terbaik menurut Tuhan.
3. Segala sesuatu terjadi untuk sebuah alasan.
Jika kamu merasa kecewa sekarang. Itu karena kamu mempersilahkan hatimu untuk merasakannya.
Kecewa : hanyalah sebuah perasaan.
Seperti sakit hati yang lainnya. Rasa kecewa ini akan hilang dengan sendirinya. Percayalah hal ini.
Dulu kamu juga merasakan kecewa seperti sekarang yang kamu alami. Nah, mulai sekarang, lihatlah dunia yang penuh keajaiban ini. Perasaan kecewa ini takkan ada artinya sama sekali.
Tuhan telah menyiapkan hadiah bagi manusia berupa perasaan bahagia. Perasaan kecewa ini, lambat laun akan berubah menjadi sebuah kebahagiaan tiada tara yang tak pernah kamu bayangkan sebelumnya.
Percayalah. Masih ada banyak hal baik di luar sana.
Kamu harus : belajar dari pengalaman (lagi!)
Keledai tak pernah jatuh di luang yang sama dua kali.
Mengapa?
Karena keledai melanjutkan perjalanan.
Mari kita belajar dari keledai.
Kita juga harus menerima kenyataan ini. Maka untuk menyambut “dirimu yang baru” aku akan mengucapkan secara khusus melalui tulisan khusus di wndc ini.
Welcome to the real reality!
Selamat datang di kenyataan!
sepahit apapun kenyataan ini. Kenyataan ini sangatlah baik untuk kita semua. Maka kita harus membuka mata lebar-lebar. Karena kenyataan adalah yang kita perlukan.
4. Buang omong kosong motivator, dengarkan kata hatimu.
Kamu suka mendengarkan motivator? Sekarang lupakan.
Bagiku kata-kata muluk motivator itu hanya berlaku ketika kita memerlukan semangat. Ketika kita kecewa, kita tak perlu kata-kata semacam itu.
Yang kita perlukan sekarang, adalah hati yang lapang.
Lapangkan dada, dan dengarkan apa yang disuarakan hatimu sekarang. Dengarkan sampai selesai.
Curhat? What the fuck!
Kamu mau membagi “kesialan” ini? Sudahlah, tunggulah sampai kau benar-benar bisa tertawa lepas!
Yang kita butuhkan sekarang adalah hati yang tenang menerima kenyataan pahit ini. Rasa kecewa ini harus segera disembuhkan dengan hati yang mampu menanggung luka kecewa ini.
5. Lakukan apapun yang kamu suka, jika itu membantu, dan tidak merugikan orang lain.
Jika kau ingin makan sekenyang perutmu sampai kamu muntah. Lakukan. Ingin berenang selama yang kau mampu sampai kau tak tahan lagi menahan nafas di dalam air.
Lakukan.
Biarkan apa yang kamu lakukan ini menyelamatkanmu dari rasa kecewa yang lebih menyakitkan esok hari.
BRAVO